Senin, 01 Oktober 2012

Jawaban Pertanyaan Kelompok VI


JAWABAN PERTANYAAN KELOMPOK 6
1. Bagaimana ciri-ciri makanan sehat yang baik untuk dikonsumsi oleh tubuh ?
2. Apakah makanan herbal sudah pasti terjamin bebas dari zat kimia ? Jelaskan !
3. Mengapa manusia tidak diperbolehkan untuk ketergantungan terhadap suplemen atau obat-obatan baik dalam keadaan sakit maupun tidak ?
4. Mengapa makanan mentah dapat dijadikan obat segala macam penyakit ?
5. Sebutkan zat aditif apa saja yang digunakan pada makanan beserta dampak yang diakibatkan dari penggunaan zat aditif tersebut !

Jawaban :
1.         Inilah ciri-ciri makanan yang sehat.
a.         Mengandung cukup zat gizi
Makanan yang sehat adalah makanan ayng secara kimia mengandung zat-zat gizi yang di butuhkan oleh tubuh.  Zat gizi yang dimaksud adalah :
1.)           Karbohidrat sebagai sumber energy utama
2.)           Protein sebagai komponen pembangun sel dan jaringan tubuh
3.)           Lemak sebagai komponen sel dan jaringan , sebagai pelarut vitamin  dan cadangan energy.
4.)            Vitamin sebagai  komponen yang memperlancar proses metabolism e di dalam sel
5.)           Mineral sebagai  komponen yang turut serta membangun struktur tubuh dan ikut memperlancar proses pisiologis di dalam sel.
6.)           Serat  untuk membantu kelancaran mekanisme pencernaan di dalam saluran pencernaan.
7.)           Air sebagai pelarut berbagai zat gizi yang lain.
b.         Tidak mengandung zat-zat berbahaya
Suatu makanan terkadang tampak sehat /segar jika di lihat sepintas, namun kondisi seperti itu belum menjadi jaminan jika makanan tersebut benar-benar sehat. Segar memang di perlukan untuk menjamin ketersediaan zat gizi di dalamnya, tetapi jika kesegaran yang tampak tersebut  di sebabkan oleh factor lain yang merupakan perlakuan khusus pada bahan makanan tersebut. Misalnya bahan makanan dari tumbuhan yang tampak segar karena  pertumbuhannya di bantu oleh pemberian pestisida yang berlebihan.  Atau bahan makanan olahan yang tampak segar karena  pemberian zat-zat pengawet. Hal –hal seperti itu sesungguhnya dapat berdampak merugikan di dalam tubuh.
Pengawet,  pewarna,   penyedap rasa, ( zat aditif ) adalah beberapa zat yang banyak menimbulkan penyakit didalam tubuh.  
Bahan pengawet
Bahan pengawet yang di toleransi oleh BPOM dalam jumlah terbatas adalah : Benzoat, propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Dan yang berbahaya adalah formalin dan boraks. Kedua pengawet terakhir ini banyak di salah guankan untuk mengawetkan makanan sehingga bisa tahan lama.
Bahan pewrna
Bahan pewrna untuk memberi tampilan yang menarik pada makanan, Bahan ini ada yang di alami dan sintesis. Bahan pewarna alamai biasanya diambil dari klorofil ( zat hijau daun ) untuk membei zat hijau atau karoten dari wortel untuk memberi warna orange. Pewarna sintesis di ambil dari zat kimia yang di buat melalui serangkaian reaksi kimia. Misalnya: Warna kuning : tartrazin, sunset yellow, Warna merah : allura, eritrosin, amaranth, Warna biru : biru berlian.
Beberapa zat pewarna yang sesungguhnya tidak untuk makanan tetapi di gunakan mewarnai makanan tertentu. Zat tersebut merupakan pewarna tekstil seperti rodamin b.
Bahan pewarna buatan berbahaya jika di konsumsi secara terus menerus dan secara berlebihan. Pewarna non makanan berbahaya karena zat tersebut memang bukan untuk makanan dan tidak untuk di konsumsi.
Zat penyedap rasa.
Penyedap rasa ada yang alami dan ada pula yang sintesis. Penyedap rasa alami seperti cuka, merica, garam, gula, dll lebih aman dan relatif tidak menimbulkan efek samping. Kecuali di konsumsi secara berlebihan.
Penyedap rasa buatan mengandung monosodium glutamat ( MSG ) adalah penyedap sintesis yang banyak di gunakan secara luas di berbagai jenis makanan baik fast food maupun makan yang di sajikan di dalam rumah tangga. MSG adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi kerja saraf. Konsumsi yang terus menerus akan menyebabkan daya ingat ( memori ) sesorang menjadi lebih lambat.
c.         Segar . Makanan yang di konsumsi belum terlalu lama waktu berselang antara  waktu di panen dengan waktu konsumsi. Hal ini untuk menjamin ketersediaan zat gizi yang terkandung di dalamnya.
Mengkonsumsi makanan yang alami yang tidak menggunakan bahan –bahan sintesis jelas jauh lebih baik dan aman bagi kesehatan tubuh.  Hanya saja kebutuhan pada makanan yang cepat saji, praktis dan menarik membuat kita sulit lepas dari makan olahan yang serba mengandung zat aditif.
Memiminalkan konsumsi makanan tersebut dan  cermat memperhatikan kandungan / komposisi suatu makan  merupakan hal sangat baik dilakukan. 
d.         Bersih. Makanan yang sehat adalah makanan yang bersih dari kuman bibit penyakit.
2.         belum tentu, karena tergantung pengelolaannya juga. Sebenarnya makanan itu sendiri terdiri dari bahan kimia sekalipun itu herbal. Namun jika zat kimia yang dimaksud dari pertanyaan tersebut adalah zat kimia pencemar maka kemungkinan tetap saja ada. Zat kimia pencemar bisa saja diperoleh dari pupuk yang digunakan secara berlebihan, peptisida yang penggunaannya berlebihan, serta dari kondisi lingkungan tempat tumbuhan tersebut hidup. Jadi, jika tumbuhan ditanam di daerah yang tercemar maka tumbuhan juga akan ikut tercemar.
3. karena baik suplemen ataupun obat-obatan dibuat secara sintetik dengan bahan-bahan kimia tertentu. Ada kemungkinan dari komposisi bahan kimia pada suplemen atau obat tersebut akan diserap oleh tubuh dan lama kelamaan akan tertimbun di dalam tubuh. Jika penimbunan berlangsung terus-menerus akan mempengaruhi kerja hati dan ginjal sehingga lama-kelamaan akan merusak organ-organ penting pada tuBuh kita.

4. Banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa penyakit berasal dari usus besar (colon). Jika usus besar tidak mendapat kecukupan nutrisi maka tubuh akan menjadi sakit atau terkena penyakit. Pola makan dengan mengkonsumsi makanan mentah dalam jumlah yang banyak akan membantu usus besar untuk menyembuhkan tubuh yang sakit dan juga menjaga tubuh itu tetap sehat.
 Terdapat bukti yang memadai bahwa vitamin, nutrisi, mineral dan enzim yang diperlukan tubuh semuanya terdapat dalam makanan yang utuh dan hidup. Untuk mendapatkan makanan yang utuh dan hidup, kita harus melakukan banyak makan makanan mentah. Orang-orang yang makan makanan “vegan, organik, dan hidup” pada umumnya terbebaskan dari berbagai penyakit, memiliki mental yang lebih jernih dan berenergi lebih tinggi.
 Tubuh mempunyai kemampuan penyembuhan yang sangat menakjubkan, tetapi tanpa nutrisi yang tepat tubuh tidak akan mampu berfungsi seperti saat diciptakan. Menjadikan tubuh sebagai tumpukan bangkai, masakan dan makanan olahan adalah sebuah tindakan yang bertentangan dengan hukum alam pada tubuh itu sendiri. Makanan mentah membantu tubuh untuk melakukan tugasnya dan memberikan kekuatan penyembuhan pada bagian-bagian tubuh yang sakit. Makanan mentah bukanlah “makanan ajaib” atau “obat mujarab” atau “obat segala obat” . bukan mereka yang menyembuhkan kita, Mereka hanyalah nutrisi terbaik untuk tubuh.  Makanan mentah menyembuhkan kita karena makin banyak kita makan makanan mentah maka makin sedikit kita makanan olahan yang kita masukkan ke dalam tubuh kita.  Makin banyak makanan olahan yang masuk ke dalam tubuh kita maka makin banyak pula racun yang membahayakan tubuh dan membuat kita sakit. (Produk hewani adalah makanan olahan paling tinggi, karena hampir tak mungkin kita mengkonsumsinya dalam keadaan mentah kecuali kita memangsa hewan hidup-hidup. Potongan daging hewan berkaki atau ikan akan cepat sekali menjadi busuk dan menjadi mati, oleh karena itu semua potongan daging akan menyebarkan bau busuk yang luar biasa ke sekitarnya. Selain itu, karena semua hewan sekarang makan makanan tercemar termasuk makanan yang diolah dan bahkan juga sisa-sisa produk hewani yang lain maka dengan mengkonsumsi dagingnya (termasuk telur dan susu), sekalipun kita memangsa dan menggigit hewan yang masih benar-benar hidup, sebenarnya kita memasukkan racun dalam jumlah yang sangat-sangat banyak ke dalam tubuh kita).
 Jika kita makan makanan dipanaskan melebihi temperatur tertentu (45 oC) maka nutrisi-nutrisi yang diperlukan tubuh habis dan kekebalan tubuh menjadi melemah, kita akan menjadi mudah pilek, flu, diabetes, sakit jantung, alergi dan menderita berbagai penyakit lain. Makanan mentah membangun kekebalan tubuh sehingga tubuh mencapai tingkat pertahanan optimal untuk berjuang dengan kekuatan penuh menjaga kemungkinan serangan berbagai penyakit dari luar tubuh kita.
 Juga terdapat banyak fakta bahwa buah dan sayur segar organik tidak hanya mempunyai kemampuan meningkatkan kekebalan tubuh tetapi juga menghancurkan sel-sel kanker dan/atau menghentikan penyebaran penyakit di dalam tubuh.  Buah dan sayur segar memiliki fitonutrisi (phytonutrients) yang di dalamnya terdapat banyak antioksidan. Nutrisi ini ini membantu tubuh mencegah dari berbagai penyakit kronis seperti kanker.
 Pikirkan apa yang terjadi jika kita makan sepotong pizza. Apa yang dilakukan tubuh dengan sepotong pizza yang masuk ke dalamnya? Sebagian besar akan diserap oleh tubuh dan digunakan sebagai bahan baku untuk membangun sel-sel baru. Apakah sel-sel ini berfungsi dengan baik? Atau apakah justru akan mencerminkan kekurangan nutrisi dari apa yang sudah dibentuknya? Bukankah kita lebih suka membangun sel-sel tubuh dengan bahan baku yang bernutrisi baik dan kokoh, seperti dari buah dan sayur segar? Hal ini sangat-sangat jelas  …, dan kita semua sudah tahu jawabnya.
 Jika kita mudah lupa atau mengalami penurunan kemampuan berpikir, pola makan tinggi makanan mentah akan membantu kita lebih terjaga, berpikir lebih tajam dan menjadi lebih logik. Dengan pola makan ini, kita juga dapat menghilangkan bau badan yang tidak sedap (odor) dan bau mulut (halitosis).
 Para ilmuwan mengatakan bahwa orang yang sehat memiliki sistem tubuh yang bersuasana lebih basa dan kurang asam. Tubuh yang basa akan lebih kondusif lebih sehat dan sejahtera, dan begitu sebaliknya dengan tubuh yang bersuasana asam,  tubuh akan cenderung lebih mudah sakit dan tentu menghabiskan begitu banyak biaya.  Jika  memiliki keseimbangan pH (kadar asam basa) yang rendah (di bawah 7) atau asam maka tubuh akan memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena infeksi bakteri, jamur, parasit dan virus.  Kanker tumbuh dengan subur pada suasana asam.  Cairan tubuh orang yang sehat ber pH sekitar 7,1 hingga 7,5. 
Karena kebanyakan makanan mentah organik adalah basa maka inilah salah satu alasan lagi mengapa makanan mentah organik memiliki kekuatan penyembuhan.
 Lebih lanjut, baca buku “The Cure: Heal Your Body, Save Your Life” oleh Timothy Brantley. Dr Brantley mengatakan bahwa sebagian besar masalah kesehatan bukanlah disebabkan oleh unsur genetik atau kuman yang masuk ke dalam tubuh tetapi oleh pola makan yang ktia terapkan. Dr Brantley mengupas dengan renik, tahap demi tahap bagaimana tubuh membilas racun keluar dari tubuh, mengembalikan keseimbangan, meningkatkan  penyembuhan alami dan meningkatkan vitalitas.
Makanan mentah atau makanan kehidupan atau living food adalah makanan yang masih mengandung berbagai enzim kehidupan (berasal dari energi matahari melalui proses fotosintesa) dan yang tidak dipanaskan di atas 45 derajat Celsius. Daging, telur, ikan dan susu mentah tidak termasuk ke dalam golongan makanan kehidupan karena mereka tidak lagi mengandung enzim kehidupan.
           

5.         Zat aditif adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan dengan maksud dan tujuan tertentu. Biasanya zat aditif ditambahkan ke dalam makanan pada saat proses pengolahan.
2.2 Tujuan penggunaan zat aditif
2.2.1 Meningkatkan nilai gizi pada makanan.
Manusia memerlukan makanan untuk mendapatkan energi yang digunakan untuk memperbaiki sel-sel yang telah aus, pertumbuhan badan, menjaga suhu badan dan menjaga badan agar tidak terserang penyakit. Makanan yang bergizi merupakan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Seringkali vitamin-vitamin ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk menambah gizi. Misalnya, penambahan vitamin D ke dalam susu, penambahan vitamin A ke dalam margari atau mentega, dan penamabahan vitamin C ke dalam sari buah-buahan.
2.2.2 Memperbaiki daya tarik makanan
Penambahan zat aditif ke dalam makanan akan memperbaiki daya tarik dan cita rasa makanan. Makanan yang berwarna menarik, aroma yang sedap, serta cita rasa yang khas akan lebih disukai oleh masyarakat bila dibandingkan dengan makanan yang biasa saja.
2.3 Jenis-jenis zat aditif
Jenis- jenis zat aditif dapat terbagi menjadi 2, yaitu :
2.3.1 Zat aditif berdasarkan sumbernya
Berdasarkan sumbernya, zat aditif dapat dibedakan menjadi 2 :
a. Alami



Zat aditif alami adalah bahan-bahan aditif yang bersumber langsung dari alam.
Contoh : 1. Garam sebagai pengawet
2. Daun suji sebagai pewarna
3. Gula sebagai pemanis
Gambar 2.3.1 Pewarna alami
b. Buatan / Sintetik
Zat aditif buatan adalah bahan-bahan aditif yang sengaja dibuat karena adanya keterbatasan bahan aditif alami.
Contoh : 1. MSG (monosodium glutamate) untuk menguatkan
rasa makanan .
2. Siklamat untuk memberikan rasa manis yang lebih
kuat.
2.3.2 Zat aditif berdasarkan fungsinya
Berdasarkan fungsinya, zat aditif dapat digolongkan menjadi :
   a. Pewarna
Pewarna adalah bahan yang dapat memberikan atau memperbaiki warna pada makanan. Dengan menggunakan pewarna, makanan bisa tampak lebih menarik dan menjadi lebih bervariasi.
Berikut ini adalah jenis-jenis pewarna alami dan buatan yang sering di gunakan :
Alami : 1. Anato (oranye), antara lain digunakan untuk es krim
keju dan lain-lain.
2. Karamel (coklat hitam), biasanya digunakan dalam
proses pembuatan selai, jeli,atau jamur kalengan .
3. Beta-karoten (kuning), terdapat dalam wortel.
4. Kapsaisin (merah), terdapat dalam cabai merah.
5. Klorofil (hijau), terdapat dalam daun suji dan daun
pandan biasanya digunakan pada saat proses pembuatan kue.
6. Kunyit (kuning)
Buatan : 1. Tartazine (kuning-jingga)
2. Sunset Yellow (merah-jingga)
3. Carmoisine (merah)
4. Quinoline Yellow
5. Ponceau 4R (merah terang)
6. Brilliant Blue FCF,biasanya digunakan untuk es krim
7. Eritrosit (merah)
   b. Pemanis
   Pemanis adalah bahan-bahan yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan. Contoh – contoh pemanis diantaranya :  
   Alami : 1. Sukrosa (gula pasir)
2. Fruktosa ( madu )
Buatan : 1. Siklamat (tingkat kemanisan 50x gula)
2. Sakarin (tingkat kemanisan 300-500x gula)
3. Aspartam (tingkat kemanisan 160x gula)
4. Accessulfame (tingkat kemanisan 200x gula)
5. Neotam (tingkat kemanisan 8000-13000x gula)
c. Pengawet
Pengawet adalah bahan yang dapat menghambat atau mencegah fermentasi, pengasaman, atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikro organisme. Menurut pakar gizi dari RS Internasional Bintaro, Banten, secara garis besar zat pengawet dibedakan menjadi tiga, yaitu.:
GRAS (Generally Recognized as Safe), umumnya bersifat alami, sehingga aman dan tidak berefek racun sama sekali. Contoh :
1. Garam, digunakan untuk membuat asinan ataupun ikan asin
2. Gula, digunakan utuk membuat manisan buah-buahan.
ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya guna melindungi kesehatan konsumen. Berikut adalah bahan-bahan pengawet yang termasuk jenis ADI, berdasarkan Permenkes No.722/88, beserta dengan penggunaannya :
  1.     Asam benzoate, natrium benzoate, dan kalium benzoate. Biasa digunakan untuk minuman ringan, kecap, acar, saus
  2.     Natrium dan kalsium propionate dapat digunakan untuk mencegah berupa binatang kapang pada roti dan kue.
  3.     Asam sorbat, beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat. Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di kulit.
  4.     Etilen oksida dan etil format digunakan untuk menghilangkan dari bumbu-bumbuan dan kacang-kacangan.
  5.     Natrium nitrit digunakan pada daging olahan.
  6.     Metil p-hidroksibenzoat, digunakan pada mi instant.
  7.     Propil-p-hidroksi benzoate
  8.     Nisin
  9.     Natrium nitrat
  10.     Natrium metabisulfit, sama dengan Kalsium dan Natrium Propionat, Natrium Metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan tepung.
  11.     Natrium bisulfit
  12.     Natrium sulfite
  13.     Kalsium benzoate, Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat mempengaruhi rasa. Bahan makanan atau minuman yang diberi benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair. Asam benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah, dan ikan asin.
  14.     Kalsium sorbat
  15.     Kalium sorbat
  16.    Kalium propionate
  17.     Kalium nitrit, kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat. Sering digunakan pada daging yang telah dilayukan
    untuk mempertahankan warna merah agar tampak selalu segar, semisal daging kornet. )*
  18.     Kalium nitrat  
  19.     Kalium bisulfit
  20.     Kalium sulfite
  21.     Etil p-hidroksi benzoate
  22.     Sulfur dioksida, Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirup dan acar.
  23.     Asam propionate (kurang aman untuk di konsumsi)
Zat pengawet yang berbahaya untuk dikonsumsi, contoh :
  1.     Formalin
  2.     Boraks
  3.    Natamysin, kerap digunakan pada keju dan daging
  4.    Kalium Asetat
d. Penyedap rasa dan aroma
Penyedap rasa dan aroma adalah bahan yang dapat memberikan, menambahkan atau mempertegas rasa dan aroma suatu makanan. Penyedap rasa dan aroma yang biasa digunakan berasal dari golongan ester. Beberapa contoh bahan yang ditambahkan pada makanan yang dapat meniru rasa buah-buahan antara lain :
  1.     Benzaldehida mempunyai rasa dan aroma seperti buah lobi-lobi.
  2.     Etil-butirat mempunyai rasa dan aroma seperti buah nanas.
  3.     Oktil-asetat mempunyai rasa dan aroma seperti buah jeruk.
  4.     Amil-asetat mempunyai rasa dan aroma seperti buah pisang.
  5.     Amil-valerat mempunyai rasa dan aroma seperti buah apel.
  6.     Isobutil-propionat mempunyai rasa dan aroma seperti buah rum.
  7.     Benzal dehid mempunyai rasa dan aroma seperti buah cherry.
  8.     Vanili
Selain dari golongan ester, jenis bahan tambahan yang termasuk dalam penyedap rasa dan aroma adalah bumbu-bumbuan.
Alami : Rempah-rempah
Buatan : Mono Sodium Glutamat dan Mono Natrium Glutamat atau biasa kita sebut vetsin.
e. Pemutih
Selain zat pewarna makanan kita mengenal zat pemutih makanan. Zat pemutih ini baik digunakan untuk memperbaiki warna bahan makanan tanpa merusak komposisi bahan makanan. Misalnya, tepung yang masih baru biasanya berwarna kuning kecoklat-coklatan atau kuning keabu-abuan. Zat pemutih tersebut dapat digunakan untuk memutihkan tepung tersebut. Contoh-contoh pemutih yang aman digunakan dalam makanan adalah :
1. Oksida klor
2. Hidrogen peroksida
3. Benzoil peroksida
4. Natrium hipoklorit
zat pemutih yang memiliki fungsi ganda yaitu sebagai pemutihwarna zat makanan juga sebagai pereaksi untuk menjadikan bahan makanan itu larut dalam air. Misalnya, Natrium hipo-klorit digunakan agar pati yang tidak larut dalam air menjadi larut dalam air.
f. Anti-oksidan
Anti-oksidan adalah bahan yang dapat mencegah atau menghambat laju oksidasi. Beberapa contoh anti-oksidan antara lain :
  1.     Asam askrobat, digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah kaleng.
  2.     Butil Hidroksi Anisol (BHA), digunakan untuk mencegah oksidasi dari udara pada minyak dan lemak makanan.
  3.     Butil Hidroksi Toluena (BHT), digunakan pada mentega, margarine, lemak, dan minyak makanan.
  4.     TBHQ, digunakan pada mi instant
  5.     Tokoferol
g. Pengemulsi, pemantap, pengental
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan. Contoh :
1. Agar-agar
2. Gelatin
3. Gom Arab
h. Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh:
1. Asam asetat
2. Aluminium amonium sulfat
3. Amonium bikarbonat
4. Asam klorida
5. Asam laktat
6. Asam sitrat
7. Asam tentrat
8. Natrium bikarbonat
9. Kalium sulfat
10. Naturium sulfat
i. Anti Kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh:
1. Aluminium silikat (untuk susu bubuk)
2. Kalsium aluminium silikat (untuk garam meja)
3. Magnesium karbonat
4. Magnesium oksida
j. Pengeras
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh:
1. Aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol)
2. Kalium glukonat (pada buah kalengan)
k. Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh:
1. Asam fosfat (pada lemak dan minyak makan)
2. Kalium sitrat (dalam es krim)
3. Kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA
l. Penambah gizi
Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan. Contoh :
1. Asam askorbat
2. Feri fosfat
3. Kalsium
4. Vitamin A
5. Vitamin D
6. Vitamin C
7. Vitamin B1, B6, B12
8. Niasin
9. Asam Folat
10. Pantotenat
2.4 Keuntungan dan kerugian penggunaan zat aditif
2.4.1 Keuntungan penggunaan zat aditif
Mengetahui bila zat-zat aditif bukan hanya bahan-bahan yang secara alami disediakan oleh alam, penggunaannya tentu saja ada keuntungan dan kerugiaannya. Keuntungan penggunaan zat-zat aditif di atas antara lain :
  1.     Zat aditif dapat mencegah reaksi yang dapat membahayakan kesehatan dari suatu bahan makanan jika makanan tersebut sudah disimpan terlalu lama.
  2.     Membuat penampakan luar dari suatu makanan menjadi lebih menarik dan enak rasanya (untuk penggunaan zat-zat aditif kecuali pengawet)
  3.     Penggunaan zat aditif dapata menghasilkan makanan yang tahan untuk disimpan dalam waktu yang relatif lama.
  4.     Kenampakan luar yang cukup menarik, serta aroma yang menggoda, bisa meningkatan nafsu makan seseorang.
2.4.2 Kerugian penggunaan zat aditif
Kerugian dari penggunaan zat aditif adalah kerugian dari penggunaan zat aditif sintetis / buatan. Hal tersebut cukup menjelaskan bahwa zat aditif alami tidak berbahaya bagi tubuh bila di konsumsi. Berikut beberapa kerugian menggunakan zat aditif buatan :
  1.     Pada beberapa jenis zat aditif, terdapat bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
  2.     Zat aditif buatan tidak memiliki nilai gizi bila dibandingkan dengan zat aditif alami.
  3.     Zat aditif buatan menimbulkan efek ketergantungan. Contohnya, seseorang akan merasa suatu makanan tidak enak bila hanya diberi garam karena ia sudah terbiasa memakan makanan yang diberi vetsin.
2.5 Pengaruh penggunaan zat aditif bagi kesehatan tubuh manusia
Pada sub-bab sebelumnya, saya telah membahas keuntungan dan kerugian penggunaan zat aditif secara umum. Pada sub-bab ini, saya akan membahas secara khusus pengaruh penggunaan zat aditif bagi kesehatan tubuh manusia. Terutama pengaruh penggunaan zat aditif buatan.
Salah satu kerugian dari penggunaan zat aditif yang telah di sebutkan di atas adalah terdapat beberapa jenis zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Untuk memperjelasnya, berikut ini adalah akibat-akibat yang ditimbulkan dari penggunaan zat aditif sintetis bagi kesehatan:
A. Pewarna
Sebenarnya penggunaan pewarna pada makanan tidak terlalu berpengaruh bagi kesehatan tubuh manusia, asalkan pewarna tersebut adalah jenis pewarna untuk makanan dan telah mendapatkan izin dari BPOM dan Departemen Kesehatan. Akan tetapi, akhir-akhir ini, banyak produsen makanan yang menggunakan pewarna tekstil ataupun benda untuk membuat produk mereka terlihat menarik. Zat pewarna tekstil dan benda inilah yang sebenarnya bersifat racun bagi tubuh kita. Berikut adalah dampak pengunaan zat pewarna yang tidak sesuai dengan aturan :
1. Rhodamin B (pewarna tekstil) dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus.
2. Penggunaan zat pewarna dengan dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan diare.
3. Pewarna sintetis makanan, dapat menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
4. Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
5. Pewarna Tartazine dapat menyebabkan kanker, meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
6. Pewarna Sunset Yellow dapat menyebabkan kerusakan kromosom.
7. Pewarna Ponceau 4R dapat menyebabkan anemia dan menyebabkan kepekatan pada hemoglobin.
B. Pemanis
Adanya pemanis buatan sebenarnya sangat membantu untuk orang yang menderita penyakit Diabetes karena pemanis buatan tidak terlalu banyak mengandung gliserol (gula darah). Namun, jika tidak disesuaikan dengan aturan, penggunaan pemanis buatan dapat menyebabkan :
1. Kanker, terutama pada siklamat yang ternyata ditemukan adanya bahan karsinogenik (bahan yang dapat memicu timbulnya kanker).
2. Infeksi atau kanker kantung kemih (saccarin).
3. Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan)
4. Mutagenik
C. Pengawet
Belakangan ini, publik diramaikan oleh berita mengenai penggunaan formalin (pengawet mayat) pada mie basah. Pengawet yang bukan merupakan pengawet khusus untuk makanan tentu memiliki efek samping yang cukup besar terhadap kesehatan. Begitu juga dengan penggunaan pengawet sintetis secara berlebihan.
  1.     Formalin, dapat menyebabkan kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
  2.     Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit.
  3.     Boraks, dapat menimbulkan rasa mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.
  4.     Natamysin, bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
  5.     Kalium Asetat dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
  6.     Nitrit dan Nitrat
Jumlah nitrit yang ditambahkan biasanya 0,1% atau 1 gram/kg bahan yang iawetkan. Untuk nitrat 0,2% atau 2 gram/kg bahan. Bila lebih dari jumlah tersebut bisa menyebabkan keracunan, juga dapat mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
Kallsium benzoate, bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin. Kalsium Benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma.
7. Sulfur dioksida, menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
8. Kalsium dan Natrium propionate
Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah 0,32% atau 3,2 gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju, dosis maksimumnya adalah 0,3% atau 3 gram/kg bahan. Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.
9. Natrium metasulfat, dapat menyebabkan alergi pada kulit.
10. Asam sorbat.
Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di kulit. Batas maksimum penggunaan asam sorbat (mg/l) dalam makanan berturut-turut adalah sari buah 400; sari buah pekat 2100; squash 800; sirup 800; minuman bersoda 400.
D. Penyedap rasa dan aroma
Penyedap rasa yang paling sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya adalah mono-natrium dan monosodium glutamate (vetsin). Namun, jenis penyedap ini pula lah yang memiliki dampak yang cukup serius bagi kesehatan tubuh, yaitu :
  1.     Kelainan hati
  2.     Trauma
  3.     Hipertensi
  4.      Stress
  5.     Demam tinggi
  6.      Mempercepat proses penuaan
  7.      Alergi kulit
  8.      Mual
  9.      Muntah
  10.      Migren
  11.     Asma
  12.     Ketidakmampuan belajar
  13.     Depresi
e. Anti-oksidan
Penggunaan BHA dan BHT dapat menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin.
Selain itu, penggunaan BHA jug adapt menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.

0 komentar:

Posting Komentar