Penggunaan pupuk kimia dengan dosis tinggi dan dalam kurun waktu yang
panjang pada lahan pesawahan menyebabkan penurunan kesuburan tanah akibat penipisan
bahan organik dalam tanah, hal ini disebabkan karena pupuk kimia mudah larut
dalam air dan menguraikan (dekomposisi) semua bahan organik dalam tanah sehingga
pori-pori tanah berkurang, kemampuan tanah dalam menyimpan air berkurang serta
mikroorganisme dan cacing dalam tanah mati karena kehilangan habitat dan
makanannya.
Sementara itu, penggunaan
pestisida kimia sangat berbahaya bagi makhluk hidup dan alam. Gambarannya
adalah bahwa pestisida kimia adalah senyawa sida atau racun yang diciptakan
untuk membunuh hama mulai dari hama tingkat rendah seperti bakteri hingga hama
memamah biak seperti tikus. Logikanya, jika pestisida tersebut digunakan maka
selain akan mengenai hama itu sendiri juga setidaknya akan mengenai tumbuhan,
udara, air, organisme air, tanah, organisme tanah bahkan manusia. Pada
akhirnya, terjadi fenomena kebalnya hama terhadap racun pestisida dan siklus
racun melalui rantai makanan yang telah tercemari racun pestisida.
Berdasarkan uraian diatas, sistem pertanian konvensional dengan penggunaan pupuk kimia yang merusak tanah dan penggunaan pestisida kimia yang meracuni berbagai biota alam, maka apabila sistem pertanian konvensional ini tetap dilakukan, akan sangat mengancam pertanian kita. Tanah pertanian dan kualitas hasil pertaniannya akan rusak. Pada akhirnya, lahan pesawahan kita tidak bisa lagi ditanami karena tanahnya sudah tidak subur lagi, dan dari sini mengingat pentingnya komoditas ini maka dampaknya akan sangat berpengaruh pada berbagai sektor dan aspek kehidupan masyarakat yang kompleks seperti masalah kemiskinan, kelaparan, ketidaksehatan manusia, kerusakan lingkungan, kesenjangan sosial, kematian, pembunuhan dan lain-lain
Untuk mengembalikan kesuburan tanah dan membenahi dampak negatif dari Revolusi Hijau ini adalah dengan menerapkan sistem pertanian yang berkelanjutan (sustainability). Sistem pertanian yang “berkelanjutan” ini dapat dilakukan dengan menerapkan sistem pertanian organik atau sistem pertanian kembali ke alam (back to nature). Sistem ini menitikberatkan pada pengembalian kesuburan tanah dengan cara menghentikan penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk hijau dan sebagainya. Sedangkan untuk mengatasi hama tanaman dilakukan dengan pestisida organik dan sistem pengendalian hama dengan menggunakan musuh alaminya sehingga tanaman, tanah, mausia dan biota alam lainnya tidak tercemari racun.
Berdasarkan uraian diatas, sistem pertanian konvensional dengan penggunaan pupuk kimia yang merusak tanah dan penggunaan pestisida kimia yang meracuni berbagai biota alam, maka apabila sistem pertanian konvensional ini tetap dilakukan, akan sangat mengancam pertanian kita. Tanah pertanian dan kualitas hasil pertaniannya akan rusak. Pada akhirnya, lahan pesawahan kita tidak bisa lagi ditanami karena tanahnya sudah tidak subur lagi, dan dari sini mengingat pentingnya komoditas ini maka dampaknya akan sangat berpengaruh pada berbagai sektor dan aspek kehidupan masyarakat yang kompleks seperti masalah kemiskinan, kelaparan, ketidaksehatan manusia, kerusakan lingkungan, kesenjangan sosial, kematian, pembunuhan dan lain-lain
Untuk mengembalikan kesuburan tanah dan membenahi dampak negatif dari Revolusi Hijau ini adalah dengan menerapkan sistem pertanian yang berkelanjutan (sustainability). Sistem pertanian yang “berkelanjutan” ini dapat dilakukan dengan menerapkan sistem pertanian organik atau sistem pertanian kembali ke alam (back to nature). Sistem ini menitikberatkan pada pengembalian kesuburan tanah dengan cara menghentikan penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk hijau dan sebagainya. Sedangkan untuk mengatasi hama tanaman dilakukan dengan pestisida organik dan sistem pengendalian hama dengan menggunakan musuh alaminya sehingga tanaman, tanah, mausia dan biota alam lainnya tidak tercemari racun.
0 komentar:
Posting Komentar