JAWABAN PERTANYAAN KELOMPOK 4
1.
Adapun manfaat hewan dalam kehidupan sehari-hari adalah
a. sebagai sumber protein yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia dalam bentuk lauk-pauk. Contohnya : ikan, daging, telur
b.
sebagai bahan untuk membuat pupuk kandang
c.
sebagai sumber energi seperti sapi atau
kerbau yang digunakan untuk membantu petani
dalam membajak sawah
d.
kulitnya dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat benda seperi sepatu
kulit, tas kulit, bedug, dan barang kerajinan tangan
e.
susu sapi dapat digunakan sebagai sumber minuman bergizi bagi tubuh
2.
ciri-ciri hewan tercemar adalah sebagai berikut:
Contohnya jika perairan
tempat ikan hidup tercemar oleh detergen maka lama kelamaan gerakan ikan akan
menjadi lambat, mulut ikan akan membuka-menutup lebih cepat (hal ini dikarenakan
kadar oksigen dalam air berkurang), di bagian insang ikan pun berubah dari pink
menjadi merah pekat, dan ikan pun akan menghasilkan lendir.
3.
Adapun sumber-sumber pencemaran hewan
adalah
a.
pencemaran udara, karena makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk bernapas.
oksigen tersebut diperoleh dalam udara sehingga jika udara tercemar maka zat
pencemaran pun akan masuk pula ke dalan tubuh makhluk hidup bersamaan dengan
udara yang dihirupnya.
b.
pencemaran air, pada beberapa hewan yang hidup di air seperti ikan, kerang, dan
udang membutuhkan air untuk bernafas dan minum. Jika air yang telah terc emar
logam berat atau organisme parasit masuk ke dalam tubuh hewan-hewan tersebut
maka zat pencemar (pulutan) pun juga akan ikut masuk ke dalam tubuh.
c.
Pencemaran tanah, tanah dibutuhkan tumbuhan untuk hidup karena dengan adanya
tanah maka nutrisi yang diperlukan oleh tumbuhan akan terpenuhi. Karena
tumbuhan menyerap nutrisi dari tanah maka jika tanah tercemar oleh logam berat, logam berat tersebut juga
akan masuk ke dalam tubuh tumbuhan dan akan membentuk organologam. Jika
tumbuhan yang mengandung organologam tersebut dimakan oleh hewan herbivora
(seperti sapi, kerbau, kambing, kuda, dll) maka organologam tersebut juga akan
masuk ke dalam tubuh hewan. Di dalam tubuh hewan tersebut akan berubah menjadi
senyawa yang bila daging dari hewan tersebut dikonsumsi oleh hewan atau manusia
maka akan menjadi toksik bagi tubuhnya.
4.
kriteria indikator biologi pencemaran sungai adalah
Indikator
biologis pencemaran sungai harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Mudah diidentifikasi
b. Mudah dijadikan sampel, artinya tidak perlu bantuan
operator khusus, maupun peralatan yang mahal dan dapat dilakukan secara
kuantitatif.
c. Mempunyai distribusi yang kosmopolit.
d. Kelimpahan suatu spesies dapat digunakan untuk menganalisa
indeks keanekaragaman.
e. Mempunyai arti ekonomi sebagai sumber penghasilan
(seperti ikan), atau hama/organisme penggangu (contoh : algae)
f. Mudah menghimpun/menimbun bahan pencemar.
g. Mudah dibudidayakan di laboratorium.
h. Mempunyai keragaman jenis yang sedikit.
Yang perlu diperhatikan dalam memilih indikator biologi adalah tiap spesies
mempunyai respon terhadap pencemaran yang spesifik.
5.
kasus minamata di Jepang
Pencemaran akibat limbah merkuri pernah terjadi di kawasan Teluk Minamata
Jepang tahun 1950 an lalu. Sekitar 3 ribu warga menjadi korban dan mengalami
berbagai penyakit aneh yang kemudian disebut sebagai penyakit Minamata.
Minamata adalah sebuah teluk dengan kota kecil di Jepang. Kota Nelayan
menghadap ke laut Siranul, Jepang ini, menjadi terkenal ke seluruh dunia.
Karena lebih dari 3 ribu warga kota ini pernah menderita penyakit yang
diakibatkan pencemaran logam raksa atau merkuri.
Limbah merkuri di Perairan Minamata berasal dari perusahaan Nippon
Mitrogen Vertilaser yang merupakan cikal bakal Ciso Go LTD dengan produksi
utama pupuk Urea.
Akibat limbah merkuri tersebut, warga menderita penyakit dengan ciri-ciri
sulit tidur, kaki dan tangan merasa dingin, gangguan penciuman, kerusakan pada
otak, gagap bicara, hilangnya kesadaran, bayi-bayi yang lahir cacat hingga
menyebabkan kematian.
Penyakit aneh ini kemudian dikenal dunia dengan nama Penyakit Minamata.
Penyakit Minamata tidak hanya menyerang manusia. Tetapi juga binatang yang
mengkonsumsi bahan makanan yang tercemar merkuri atau menghirup udara yang
mengandung merkuri.
Parahnya, penyakit Minamata tidak ada obatnya. Tahun 1956, kecurigaan
mulai muncul setelah Direktur Rumah Sakit Ciso melaporkan ke Pusat Kesehatan
Masyarakat Minamata. Atas masuknya gelombang pasien dengan gejala sama,
kerusakan sistem syaraf.
Namun penyakit Minamata ini, amat lambat penanganannya oleh Pemerintah
Jepang. Baru 12 tahun, yakni pada tahun 1968, pemerintah Jepang mengakui,
penyakit aneh ini bersumber dari limbah Ciso yang dibuang ke Perairan Minamata.
0 komentar:
Posting Komentar