Beras Indonesia mengandung arsenik?
Beras Indonesia mengandung arsenik?
Arsenik yang merupakan bahan kimia
berbahaya, diduga berada dalam beras yang beredar di Indonesia.
Kandungan tersebut masuk melalui pestisida yang sering digunakan petani
untuk menyingkirkan hama dari tanaman padi tersebut.
Baru-baru ini, di Amerika sendiri telah disarankan untuk
mengurangi konsumsi beras karena adanya kekhawatiran terhadap arsenik
yang terkandung di dalamnya. Dalam majalah Consumer Reports, 20
September lalu menyatakan bahwa nasi yang dimakan sekali sehari dapat
mendorong kadar arsenik dalam tubuh manusia naik 44 persen. Sementara
untuk konsumsi dua hari sekali dapat meningkatkan kadar arsenik hingga
70 persen.
Produk arsenik yang terbawa dalam beras tersebut dikatakan bisa
masuk melalui air dan makanan ke dalam tubuh. Studi yang dilakukan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa arsenik juga
terkandung di Thailand. Hal tersebut dipicu oleh tambang timah yang
mengandung bahan tersebut.
Hingga kini, berbagai penelitian masih dilakukan untuk mengetahui
kandungan arsenik dalam beras tersebut. Apalagi, Indonesia juga
mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam. Tahun ini saja Indonesia
telah mengimpor sebanyak 834.000 ton.
Kementerian Pertanian mengaku tengah meneliti tentang kandungan batas arsenik pada beras yang ada di Indonesia.
"Kami masih meneliti tentang hal itu, masih kita teliti berapa
persen arsen yang terdapat dalam beras yang dikonsumsi di Indonesia.
Pokoknya ini masih dalam taraf penelitian soalnya terdapat level akan
arsen tersebut serta kandungan variasinya," ujar Peneliti Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen) Endang
Romjali dalam konfirmasi merdeka.com, Jakarta, akhir pekan lalu.
Racun yang berasal dari arsenik ini adalah buatan manusia dan
sumber sintesis. Arsenik merupakan metaloid mengilap abu-abu dalam
bentuk elemen yang terjadi secara alami di kerak bumi yang kemudian
membuat jalan sendiri menuju dalam tanah dan air melalui proses
pelapukan.
"Arsenik bisa masuk dari rantai makanan, lalu kandungan
pestisida, air tanah yang tinggi hal itu yang membuat munculnya beras
arsenik darimana saja," ujarnya.
Endang mengatakan beras yang terdapat kandungan arseniknya bukan
terjadi di Indonesia saja. Pencemaran lingkungan dapat terjadi di
beberapa negara yang tidak mempunyai irigasi yang baik. "Bangladesh dan
India merupakan salah satu negara yang memiliki beras arsenik," ujarnya.
Tentunya dengan adanya beras yang mengandung zat arsenik
sangatlah membahayakan tubuh. Namun, untuk di Indonesia sendiri masih
dalam proses penelitian. "Beras arsenik belum mempunyai efek yang dapat
membahayakan tubuh manusia. Hal ini masih dalam jangka panjang,"
ujarnya.
Sumber : http://www.merdeka.com/uang/beras-indonesia-mengandung-arsenik.html
0 komentar:
Posting Komentar